2004-02-16 10:27:24
Petualangan menyusuri Pulau Sumatera bermula di Lampung, tepatnya di Suaka Rhino Sumatera/Sumatera Rhino Sanctuary (SRS), Taman Nasional Way Kambas. SRS merupakan tempat penangkaran badak sumatera (badak bercula dua) secara in situ, dengan campurtangan manusia yang dibatasi. Dengan kata lain badak dibiarkan berkeliaran bebas dalam kandang yang luas, namun tetap dipantau pertumbuhan dan kesehatannya.
Karena badak sumatera bersifat soliter dan memiliki daerah jelajah yang luas, maka tiap badak dibuatkan kandang seluas 100 ha. Sementara untuk menghindari gangguan gajah/ kandang badak dipagari kawat besi beraliran listrik.
Badak dalam penangkaran di SRS merupakan badak yang sebelumnya dicoba dikembangbiakkan secara eks situ (bukan habitat asalnya). Diantaranya torgamba, badak sumatera jantan yang ditangkap di Riau tahun 1985 dan dicoba dikembangbiakkan di kebun binatang Howletts And Port Leympne, Inggris. Namun karena proyek pembiakan ini gagal total (1 dari 9 yang masih bertahan hidup), Torgamba dikembalikan ke Indonesia. Kini Torgamba hidup berdua dengan Bina (badak sumatera betina) dalam kandang terpisah. Keduanya dipertemukan saat musim kawin tiba.
Petualang kali ini mencoba mengetahui dari dekat perawatan sehari-hari badak yang setengah liar ini dalam penangkaran. Tim juga merasakan dikejar badak saat memasuki kandangnya.