2004-02-20 09:35:53
Kelangsungan hidup badak sumatera di alam sangat memprihatinkan. Populasinya pun terus menurun drastis. Dalam sepuluh tahun terakhir saja penurunan telah mencapai 50 persen!.
Di hutan sumatera populasi badak saat ini diperkirakan hanya mencapai sekitar 250 ekor saja. Selain perkembangannya yg sangat lambat, cara hidup badak yg soliter dengan daerah jelajah yang luas juga menjadi salah satu faktor penghambat terjadinya perkawinan. Namun tak dipungkiri faktor utama penurunan populasi ini adalah perburuan liar dan perambahan hutan yang tidak pernah habis-habisnya.
Dalam Episode Jejak Petualang kali ini, tim mengikuti kegiatan para keeper dan dokter hewan SRS mempersiapkan perkawinan Torgamba dan Bina. Mulai dari pemeriksaan pra perkawinan (kematangan seksual/gonad), mempertemukan keduanya sampai terjadi perkawinan, sampai pemeriksaan kandungan pasca perkawinan dengan alat ultrasonografi (USG).
Untuk mengawinkan Torgamba dan Bina bukanlah hal yang mudah, selain diperlukan saat yang tepat terjadi kematangan seksual kedua badak ini, keduanya juga harus dituntun untuk memperoleh posisi yang sempurna. Hal ini tak lain akibat kurang sempurnanya alat kelamin torgamba (kelainan genetis pada kelamin).
Di SRS/TN Way Kambas, Tim Jejak Petualang juga berkesempatan ikut dalam patroli perlindungan badak (Rhino Protection Unit) bersama dengan jagawana (polhut). Patroli ini ditujukan untuk melindungi hutan dan satwa Taman Nasional Way Kambas dari pemburu-pemburu liar dan para perambah. Dan dalam patroli kali ini, polhut dan Tim Jejak Petualang berhasil menemukan dan menyita perangkap/jerat binatang sekaligus menangkap pemburu liar dan penyelundup kayu ilegal.