Tayangan
dokumenter petualang (JP) merupakan perpaduan antara
tayangan dokumenter dan petualangan. JP menampilkan
presenter atau seorang tokoh yang akan melakukan perjalanan
dan petualangan ke berbagai pelosok kampung tradisional
di seluruh tanah air. Tayangan ini merupakan pendokumentasian
sebuah kampung dari berbagai aspek, yang masyarakatnya
masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang hingga
sekarang, bagaimana adat istiadat tersebut mengikat
mereka dalam kehidupan sehari-hari, seperti memulai
bercocok tanam hingga memanen, menyelenggarakan perkawinan,
membangun rumah adat, menenun dan lain sebagainya.
Presenter atau tokoh petualang dalam JP diperankan
seorang wanita bernama Riyanni Djangkaru, ia akan melakukan
sebuah perjalanan petualangan, seperti mendaki gunung,
masuk gua, berarung jeram dan lain sebagainya, kemudian
ia pun akan berinteraksi dengan penduduk kampung, seperti
mandi bersama di sungai, memasak, menari, berburu, menikmati
makanan dan minuman tradisional masyarakat setempat.
Mengapa dalam sebuah tayangan dokumenter perlu menampilkan
seorang presenter, wanita pula ? Karena tayangan ini
ingin lebih akrab dengan pemirsa, Riyanni akan jadi
wakil pemirsa di setiap episode petualangannya. Seperti
ketika Riyanni mencoba minuman tradisional Kampung Deru
di Kabupaten Ngada Propinsi Nusa Tenggara Timur yaitu
moke, ia akan mencicipi minuman tersebut dan mengungkapkan
bagaimana rasa minuman itu, sehingga pemirsa pun tahu
rasanya moke. Kemudian bagaimana Riyanni terengah-engah
dan mengigil kedinginan ketika mendaki puncak Gunung
Rinjani di Lombok NTB, gunung tertinggi ketiga di Indonesia
yang memiliki ketinggian 3700 meter dari permukaan laut,
seolah-olah pemirsapun merasaka penderitaan yang sama
dengan Riyanni. Ketika dalam petualangan di Pulau Komodo
Riyanni menjumpai komodo mati, bau busuk bangkai yang
menyengat hidung seperti di tercium pula oleh pemirsa.
Semua petualangan di alam yang ganas tersebut tidak
lepas dari alur cerita tentang masyarakat yang tinggal
dikampung-kampung tradisional. Bagaimana masyarakat
Kampung Jopu di Kabupetan Ende NTT sangat menghormati
Danau Triwarna Kelimutu sebagai tempat tinggal arwah
nenek moyang, mereka percaya bila meninggal, kelak arwah
mereka pun akan pergi ke salah satu Danau Kelimutu.
Untuk menggambarkan kedekatan masyarakat Jopu dengan
danau kelimutu maka Riyanni pun mendaki Gunung Kelimuti
dan mencoba menggambarkan bagaimana suasana di ketiga
danau tempat arwah-arwah nenek moyang bersemayam.
Petualang
wanita akan jadi hiburan tersendiri bagi pemirsa, bagaimana
seorang wanita dengan segala kelebihan dan kekurangannya
mampu mengatasi berbagai tantangan alam, beradaptasi,
berbaur dan menyelami kehidupan masyarakat tradisional
yang tentunya sangat jauh dari kehidupan modern. Bagaimana
Riyanni, gadis kota, harus hidup berhari-hari dirumah-rumah
penduduk yang sederhana, sempit bahkan kotor, tanpa
ventilasi yang cukup, bahkan dengan kondisi kamar mandi
dan wc yang buruk.
Tayangan dokumenter di TV 7 bernama JP ini sepertinya
keluar dari pakem pembuatan dokumenter, bisa jadi. Namun
tanpa mengurangi tujuan dan misi pembuatan dokumenter
yaitu, mendokumentasikan potongan sebuah kehidupan.
JP berusaha jadi cermin sebuah kehidupan yang tampil
alami, berkomitmen menyajikan kehidupan sebagaimana
adanya.
Sebuah tayangan dokumenter tentunya diharapkan memberi
nilai lebih bagi pemirsa, seperti ilmu pengetahuan sekaligus
hiburan. JP mencoba memberi sentuhan lain dalam tayangan
dokumenter yaitu hiburan berupa petualang yang dilakukan
seorang wanita. JP berusaha dikemas dengan menarik,
ilmiah popular dan ringan.
Tayangan ini diharapkan akan menghibur pemirsa dari
kalangan remaja karena menampilkan sosok wanita petualang
dan pemira dewasa hingga orang tua karena mendapat pengetahuan
tentang sebuah kampung tradisional dan masyarakatnya.
Seperti bagaimana adat-istiadat masyarakat di kampung
Baduy, Banten, Jawa Barat menjaga kelestarian alam.
Mereka memiliki ”local genius” atau kearifan
terhadap alam dan kehidupan yang membuat mereka tatap
bisa bertahan hingga kini.
|